Kamis 05 Desember 2019, Kepala Desa Tunggangri melalui perwakilan Sekretaris Desa Bapak Misbachul Choiri secara resmi memberikan tanda dimulainya kegiatan pelatihan TKM Pembuatan hanger dan sablon.  Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Desmigratif yang diadakan oleh Kementrian Ketenagakerjaan Indonesia dan dilaksanakan oleh Disnakertrans melalui Tenaga Kerja Sarjana (TKS) dan Petugas Desmigratif (PD).

Baca: TUNGGANGRI SEKARANG DESMIGRATIF (DESA MIGRAN PRODUKTIF)

Acara yang diselenggarakan selama tiga hari tersebut diikuti oleh 40 peserta. Masing-masing terdiri dari 20 peserta untuk pelatihan TKM pembuatan hanger, dan 20 peserta untuk pelatihan TKM sablon.

Sambutan Kepala Desa Tunggangri yang diwakili oleh Sekdes Tunggangri dalam acara pembukaan Pelatihan TKM Hanger dan Sablon. Dok. Kirud

“Bagi pemerintah desa, kegiatan ini kedepan diharapkann tidak hanya cukup berhenti di pelatihan, akan tetapi bisa berlanjut hingga terbentuk usaha baru”, demikian tutur Sekretaris Desa Tunggangri.

Memang jika merujuk pada pilar Desmigratif itu sendiri, pelatihan TKM yang dilaksanakan ditargetkan bisa menciptakan usaha produktif. Dari usaha ini diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan keluarga PMI.

“Salah satu pilar  Desmigratif yang ditekankan untuk dikembangkan adalah mendorong terciptanya usaha produktif bagi para keluarga PMI (Pekerja Migran Indonesia), maka dari itu pelatihan ini sebenarnya masih permulaan agar kedepan terus bisa ditindaklanjuti”, ungkap salah satu Petugas Desmigratif Tunggangri.

Kunjungan dari Disnakertrans dan Kemnaker RI saat kegiatan pelatihan berlangsung. Dok. KIrud

Pelatihan yang diselenggarakan di Balai Desa Tunggangri tersebut berjalan dengan lancar. Yang menjadikan pelatihan ini terasa istimewa adalah hadirnya perwakilan dari pihak kementrian Ketenagakerjaan Indonesia. Dalam penyampaian materi, beliau mengatakaan, “Sebagai keluarga PMI harus tahu tentang proses bekerja keluar negeri secara prosedural, jangan sampai ada PMI yang prosesnya unprosedural, karena inilah yang menjadi akar permasalahan PMI selama ini, mereka disiksa, tidak digaji, bahkan sampai dibunuh, karena awalnya tidak melalui proses yang prosedural”, kata Ibu Siti Rokhimah perwakilan dari kementrian tersebut. “Selanjutnya, untuk memberdayakan ekonomi keluarga PMI Kemnaker Melalui Program Desmigratif memberikan Paket TKM yang berisi dua pelatihan, dan di Desa Tunggangri ini dipilih pelatihan Hanger dan Sablon, tinggal ditekuni saja, usaha ini akan bisa berkembang”, demikian lanjut beliau.

Hasil dari Pelatihan Sablon. Dok. Kirud
Hasil Pelatihan Hanger. Dok. Yuliatin

Pelatihan telah usai. Kini tinggal menunggu realisasi bantuan alat produksi yang sedang diusahakan oleh Pihak Disnakertrans. Harapan dari berbagai pihak, dua bidang usaha tersebut kedepan bisa berkembang dan memberikan manfaat positif bagi perekonomian warga Tunggangri, khususnya mereka keluarga PMI. (Admin)

 

 

Bagaimana reaksi anda mengenai artikel ini ?