Kamis, 16 April 2020–Pemerintah Desa Tunggangri menyelenggarakan Pembinaan Relawan Desa untuk Penanggulangan Covid-19. Acara ini diikuti oleh seluruh Tim Relawan Desa Tunggangri untuk Penanggulangan Covid- 19. Tim tersebut terdiri dari berbagai elemen, diantaranya adalah: Perangkat Desa Tunggangri, Babinsa, Babinkamtibmas, RT dan RW, Karangtaruna, PKK, Bidan Desa, dan pihak lainnya.

Dok. Admin

Acara yang berlangsung selama satu setengah jam tersebut berjalan dengan khidmad dan lancar. Pemateri dari pembinaan ini adalah dr. Doni. Di antara poin penting yang disampaikan oleh doktrer Puskesmas Tunggangri tersebut adalah:

  1. Wabah virus seperti ini sejak zaman dulu sudah ada, dan pada akhirnya akan berakhir.
  2. Virus Covid-19 memang berbahaya namun memiliki beberapa kelamahan di antara kelemahan itu adalah: a. lapisan kulit virus mudah rusak terkena panas dan air sabun. b. Virus tidak bisa terbang dan berjalan sendiri, c. virus yang aktif didalam tubuh seseorang yang imunnya tinggi akan menghilang selama 14 hari.
  3. Terkait penggunaan disenfectan hal yang perlu diperhatikan adalah: boleh saja menyemprot seluruh sudut rumah tapi jangan sampaui melupakan tempat atau benda yang lebih penting. yang dimaksud tempat atau benda yang lebih perlu disemprot disenfectan adalah tempat yang sering disinggahi orang dan benda yang sering terpegang. Diantara tempat yang dimaksud misalnya adalah tempat-tempat umum seperti: masjid, mushalla, balai desa, pasar, atau kalau di lingkungan rumah seperti kamar mandi, ruang tamu, ruang makan, ruang keluarga, dapur, dan tempat bersantai bersama. Adapun barang yang sepele namun sering terlupakan untuk dicuci atau disemprot misalnya: HP, motor, mobil, kunci kendaraan, jam tangan, baju, handuk, dan sebagainya. Satu catatan: untuk jalan sebenarnya kurang signifikan untuk di semprot, sebab iklim di lingkungan kita yang tropis (panas) sudah bisa membunuh virus tersebut.
  4. Perlu diingat juga, disenfectan untuk benda bukan untuk orang. Bahan disenfectan mengandung zat yang sifatnya corosit dan itu tidak baik buat orang.
  5. Pembuatan disenfectan sebenarnya tidak perlu dicampur aduk antara produk satu dengan yang lain. Cukup satu produk saja yang penting takarannya tepat.
  6. Terkait penggunaan masker, pada awalnya memang yang dianjurkan menggunakan masker adalah orang yang sakit atau setidaknya memiliki gejala sakit yang sama dengan corona. Akan tetapi penelitian di Jepang menyimpulkan bahwa penggunaan masker untuk setiap orang memiliki dampak yang bagus terhadap pencegahan penularan virus, maka dari itu penggunaan masker dianjurkan untuk setiap orang.
  7. yang perlu diperhatikan terkait penggunaan masker adalah; a. warga masyarakat secara umum cukup menggunakan masker kain. b. masker kain yang digunakan masyarakat umum hendaknya yang kainnya berlapis dua. c. untuk masker medis, biar digunakan oleh pihak tim medis yang beresiko sering bersinggungan dengan pihak yang terpapar virus corona.
  8. Tempat isolasi yang disediakan oleh pemerintah desa cukup digunakan oleh para pendatang yang dalam pantauan tetap saja enggan isolasi pribadi di rumah.
  9. Isolasi bagi pendatang baik dari luar negeri maupun luar kota lebih baik di rumahnya masing-masing. Prosedurnya tetap, tidak boleh berdekatan dengan anggota rumah tangga yang lain: tidur sendiri, jaga jarak dan terus jaga kebersihan.
  10. Betapapun pandemi ini bisa berakhir, masalah yang perlu segera ditanggulangi adalah perlunya sesegera mungkin memutus rantai penularannya. Jika ini terus berlanjut, tidak hanya akan berdampak kepada jumlah korban yang banyak, melainkan juga akan menjadikan sistem medis negeri ini kelabakan. Bagaimana pun, tenaga medis yang ada sangat terbatas. Data terakhir mengatakan bahwa perbandingan jumlah dokter dan penduduk Indonesia 1 : 1000, dan jika rantai penularan virus ini tidak segera dipotong dengan menggugah kesadaran seluruh elemen masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah, tentu akan bisa berakibat fatal.
Dok. Misbah

Demikian beberpapa poin penting yang disampaikan dr. Doni. Yang paling akhir, Kepala Desa Tunggangri, Ibu Sri Lailatin juga mengimbau kepada seluruh elemen untuk terus meningkatkan kebersamaan dalam menanggulangi pandemi Covin 19 ini. “Usaha, doa, dan kekompakan kita adalah kunci utama”, demikian beliau menegaskan.[] Admin.

Bagaimana reaksi anda mengenai artikel ini ?