Senin 22 Juni 2020– Mendadak jajaran Komisi B DPRD Tulungagung berkunjung ke Kantor Kepala Desa Tunggangri. Sekitar pukul 10:00 WIB, rombongan itu datang bersama dengan beberapa pihak dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi  (Disnakertrans) Kabupaten Tulugagug. Tunggangri merupakan desa kedua yang dikunjungi setelah Desa Mirigambar.

“Ini merupakan desa kedua yang kami kunjungi setelah Desa Mirigambar, dan setelah ini kami akan berkunjung ke Desa Betak”, ungkap Bapak Sopian, Wakil Ketua Komisi B yang ikut di rombongan tersebut.

Dok. Yuliatin

Kedatangan pihak wakil rakyat tersebut, semata-mata dalam rangka monitoring Program Desmigratif yang sedang berjalan di beberapa desa di Tulungagung, salah satunya adalah Desa Tunggangri.

“Kami datang ke sini ingin tahu tentang perkembangan Program Desmigratif dari Kemnaker yang di laksanakan di Desa Tunggangri.” Lanjut Bapak Sopiyan, salah satu wakil dari Fraksi Demokrat tersebut.

Baca: TUNGGANGRI SEKARANG DESMIGRATIF

Menanggapi tujuan dari Komisi B itu, Kepala Desa Tunggangri beserta Petugas Desmigratif menjelaskan perkembangan yang terjadi.

“Selama ini pengunjung yang datang ke petugas Desmigratif kebanyakan hanya meminta surat izin suami/istri atau orang tua ke desa, itupun sudah tidak begitu banyak. Bahkan selama tahun dua ribu dua puluh ini belum ada pengunjung yang datang untuk bertanya atau bahkan meminta surat izin pergi ke luar negeri menjadi PMI. Maklum, Pak, barangkali ini termasuk dampak adanya pandemi Covid-19.” Ujar salah satu Petugas Desmigratif.

Dok. Yuliatin

Kemudian, petugas Desmigratif juga menjelaskan bahwa jumlah peminat baru menjadi PMI di Desa Tunggangri sudah mengalami banyak penurunan. Banyak pemuda saat ini yang lebih memilih bekerja di dalam negeri, terlebih di dusun Bangunsari dan Ngrawan di sana pemuda banyak yang lebih memilih bertani dari pada pergi ke luar negeri.

“Anak-anak muda Tunggangri sudah banyak yang memilih bertani saja di rumah Pak, mereka merasakan bahwa bertani bawang  merah dan melon sudah bisa lumayan mencukupi kebutuhan ekonominya”, begitu jelas Ibu Sri Lailatin, Kepala Desa Tunggangri.

Dok. Yuliatin

Tentang cerita bahwa banyak pemuda Desa Tunggangri yang terjun di dunia pertanian ini diiyakan oleh salah satu anggota Dewan yang ikut.

“Benar pak, warga di sini memang banyak yang terjun di pertanian, bahkan mereka menanam sampai di luar Kecamatan”, sambung Bapak Faruk, “saya bicara demikian sebab tanah saya ada yang disewa warga sini”. Tegas wakil dari Fraksi PKS tersebut.

Keterangan tentang banyak pemuda yang terjun di dunia pertanian ini dinilai positif oleh seluruh wakil rakyat yang hadir. Menurut mereka, tujuan utama Desmigratif adalah mengurangi PMI agar mereka bisa sukses bekerja di kampung halamannya.

“Kami selaku petugas Desmigratif juga berupaya mendukung perkembangan pertanian di kalangan pemuda ini, Pak. beberapa bulan lalu kami mencatat ada 40 lebih pemuda tani Desa Tunggangri yang berminat mengikuti Program YESS (Youth Interpreneurship  and Employment Support Services) yang diadakan oleh Kementan, akan tetapi, mungkin karena kondisi pandemi ini, program tersebut masih terkendala. Mohon Bapak berkenan mengawal pendaftaran tersebut agar warga Tunggangri bisa ikut serta” kata salah satu petugas Desmigratif.

Baca: BANGUNSARI: BANGUN BERTANI MENGINSPIRASI

Dok. Sri Lailatin

Perbincangan hangat itu berakhir dengan tawa-tawa kecil nan renyah. Pada akhirnya, Bapak Ibu dewan yang hadir harus berpemitan dan berlanjut ke Desa Betak.[] Admin.

Bagaimana reaksi anda mengenai artikel ini ?