Foto : Prosesi pembukaan KKN Desa Tunggangri 2022 (dokumentasi pribadi)

 

TUNGGANGRI – Pelaksanaan KKN di Desa Tunggangri diawali dengan pembukaan KKN di Balai Desa Tunggangri pada Jumat, 4 Februari 2022. Acara pembukaan tersebut berlangsung sukses dengan dihadiri oleh Kepala Desa Tunggangri, Ibu Sri Lailatin beserta 35 Mahasiswa UIN Sayyid Ali Rahmatullah sekaligus dosen pembimbing lapangan (dpl) yang selalu mematuhi protokol kesehatan (prokes) dan selalu menjaga jarak di tengah situasi pandemi Covid-19. Anggi Fajar Prasetya, selaku ketua KKN Desa Tunggangri, dalam sambutannya mengatakan bahwa, “Saya menyampaikan bahwa teman-teman tetap saling bekerja sama dan tetap menjaga protokol kesehatan”.

Pada pembukaan KKN tersebut juga disampaikan bahwa sebanyak 35 Mahasiswa diterima untuk melakukan KKN di Desa Tunggangri. Hal tersebut dikatakan langsung oleh Ibu Sri Lailatin selaku kepala Desa Tunggangri dalam sambutannya, “Saya selaku wakil dari pemerintahan Desa Tunggangri yang mana menyatakan bahwa mahasiswa dan mahasiswi UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung mulai hari ini mengadakan KKN di Desa Tunggangri saya terima dengan ikhlas”.

Foto : Penyerahan surat … oleh dosen pembimbing lapangan kepada Ibu Kepala Desa Tunggangri (dokumentasi pribadi)

 

Tahun ini pelaksanaan KKN di Desa Tunggangri dilakukan secara blended learning. Menurut A. Zahid selaku dosen pembimbing lapangan (dpl) Desa Tunggangri, “Pada masa pandemi ini kami menggunakan blended learning yang berbeda dengan KKN sebelumnya yang 100% online”, paparnya. Blended learning sendiri merupakan campuran antara kegiatan online dan offline dimana kegiatan KKN dilakukan di desa secara langsung dan di rumah masing-masing mahasiswa. Dengan menggunakan blended learning ini, diharapkan KKN tetap berjalan seperti biasanya namun juga tetap menjaga protokol kesehatan dan berusaha untuk menghindari kerumunan.

Pada minggu pertama, kelompok KKN Desa Tunggangri melakukan beberapa kegiatan. Diantaranya yaitu melaksanakan pembukaan KKN, melakukan analisis tentang program kerja yang akan dilakukan, membagi kelompok menjadi beberapa divisi, melakukan koordinasi dengan dosen pembimbing lapangan (dpl) mengenai program yang akan dilakukan, serta melakukan pemetaan wilayah Desa Tunggangri untuk melakukan survey mengenai moderasi beragama.

Survey moderasi beragama dilakukan dengan cara membagi kelompok KKN berdasarkan banyaknya RT dan RW yang ada di Desa Tunggangri. Sasaran dari survey moderasi beragama tersebut terdiri dari 3 tokoh, yaitu tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh pemuda. Masing-masing Mahasiswa diharuskan melakukan survey terhadap ketiga tokoh tersebut, yang mana kemudian survey tersebut dijadikan bahan untuk menyusun sebuah essay mengenai moderasi beragama di Desa Tunggangri. Menurut A. Zahid selaku dosen pembimbing lapangan (dpl), menyatakan bahwa “Pada minggu pertama ini, kita fokuskan dahulu untuk menyelesaikan survey dan essay, karena penyusunan essay menjadi sebuah buku yang ber-ISBN membutuhkan waktu yang lumayan lama” pungkasnya.

Bagaimana reaksi anda mengenai artikel ini ?